Penerapan Teknologi Produksi Makanan Olahan untuk Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kota Bandung

Muhammad Sigit Cahyono, Dewi Handayani Harahap, Muhammad Ali Sukrajap

Submitted : 2019-11-26, Published : 2020-01-02.

Abstract

Wisata kuliner merupakan hal yang menjanjikan saat ini sehingga pemerintah  mendorong peningkatan produksi makanan olahan  melalui pengembangan teknologi produksi makanan olahan. Kota Bandung terkenal dengan sebagai salah satu pusat kuliner di Indonesia. Pentingnya teknologi tepat guna tersebut diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi makanan olahan. Program penerapan teknologi tepat guna diharapkan menghasilkan paket teknologi produksi makanan olahan tepat guna yang bisa dimanfaatkan oleh mitra UKM untuk meningkatkan kapastitas produksi dan pendapatan. Metode yang dilakukan adalah pengembangan teknologi produksi makanan olahan tepat guna mulai dari mengindentifikasi kebutuhan rill mitra terkait operasional produksinya, merancang dan membuat mesin, melakukan pengujian terhadap mesin yang dibuat, melakukan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UKM usaha produksi makanan olahan. Hasil kegiatan ini yaitu dapat membantu mengatasi permasalahan produksi yang dihadapi UKM, meningkatkan jumlah produksi dan bekerja secara efektif dan efisien,  sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku UKM pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya.


Keywords

teknologi tepat guna, usaha kecil menengah, makanan olahan, Bandung

References

Putra, S. (2017), Analisis Industri Pangan Sub Sektor Industri makanan Ringan Kue Bangkit dan Bolu (dengan Menggunakan Strukture Conduct Performance / SCP). JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017.

Mangantar, M., Adolfina, Baramuli, D.N. (2016).Usaha mikro makanan tradisionaldi kelurahan Dendengan dalam Kota ManadoTentang manajemen modal kerja.Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum,Volume 3 Nomor 1 Tahun 2016Edisi Mei.

Anggraeni, F.D., Hardjanto, I, &Hayat, A. (2013). Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Fasilitasi Pihak Eksternal dan Potensi Internal. Studi kasus pada kelompok usaha “Emping Jagung” di Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Jurnal Administrasi Publik. Volume 1 no 6, hal 1286-1295.

Rawis, J.E.O., Vicky.V.J., Arie, P.,Mirah, D. (2016). Analisis Keuntungan Usaha Kecil Kulinerdalam Upaya Pengembangan UMKM di Kota Manado (Studi Kasus Usaha Katering Miracle Ranotana Weru). Jurnal EMBAVol.4No.2Juni2016, Hal. 106-119

David, F. R. (2009). Manajemenstrategi. Edisi Kesepuluh. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat

Wijiati, I. dan Santosa, B. (2015), Pengaruh Ekonomi Industri Makanan Dan Minuman Di Indonesia Tahun 2009–2013, Media Ekonomi Vol. 23 No. 1 April 2015.

Ananda, A.D, & Susilowati, D. (2017). Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis Industri Kreatif di Kota Malang. Jurnal Ilmu Ekonomi. Volume X. Jilid X, hal 120-142.

Fajri, I (2018). Strategi Peningkatan Penjualan Makanan OlahanTradisional Sunda Melalui Daya Tarik Produk Wisata Kuliner di The Jayakarta Bandung Suite Hotel & Spa. Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. 8, No. 1, Hal 45-56.

Andarwati, M., Subiyantoro, E., & Subadyo, T. (2018). Pengaruh Pelatihan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) Terhadap Keberdayaan Pengrajin Batik Tulis Ramah Lingkungan. Jurnal Briliant : Jurnal Riset dan Konseptual. Volume 3 no 3, hal 280-286.

Article Metrics

Abstract view: 2065 times
Download     : 1361   times

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.