Hubungan antara manajemen stres dan ketahanan keluarga
Submitted : 2024-09-30, Published : 2024-12-18.
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara manajemen stres dan ketahanan keluarga di Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang sudah menikah dengan umur 21-60 tahun yang berdomisili di Provinsi Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik sampling berupa accidental sampling. Responden berjumlah 111 orang yang mengisi menggunakan google form. Data dikumpulkan menggunakan skala manajemen stres dari teori Robbins dan skala ketahanan keluarga menggunakan Walsh Family Resilience Questionnaire yang telah diadaptasi. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah teknik analisis Spearman Rho. Hasil uji korelasi memperoleh signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) artinya semakin tinggi manajemen stres seseorang, maka ketahanan keluarga semakin tinggi. Penelitian ini memiliki sumbangan efektif sebesar 46,9% yang menjelaskan bahwa manajemen stres dan ketahanan keluarga memiliki korelasi, sedangkan 53,1% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
[1] S. Lestari, Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta: Jakarta: Kencana, 2012.
[2] Yogyakarta, “Peraturan Daerah (Perda) Kota Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pembangunan Ketahanan Keluarga,” Walikota Yogyakarta, 2020. https://doi.org/10.1016/j.jnc.2020.125798%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.smr.2020.02.002%0Ahttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/810049%0Ahttp://doi.wiley.com/10.1002/anie.197505391%0Ahttp://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780857090409500205%0Ahttp:
[3] I. Herdiana, “Skala Pengukuran Resiliensi Keluarga: Sebuah Telaah Literatur,” pp. 1–12, 2018.
[4] S. V. Gradianti T.A., “Gaya Penyelesaian Konflik Perkawinan Pada Pasangan Dual Earner Marital Conflict Resolution Style In Dual Earner Couples,” J. Psikol. Pendidik. dan Perkembangan, Univ. Airlangga, vol. Volume 3, p. h. 201, 2014.
[5] W. Awaliyah, R. & Darmalaksana, “Perceraian Akibat Dampak Covid-19 dalam Perspektif Hukum Islam dan Perundang-undangan di Indonesia,” Khazanah Huk., vol. 3 (2), pp. 87–97, 2021.
[6] N. Ramadhani, S.R., & Nurwati, “Dampak Pandemi Terhadap Angka Perceraian,” J. Pengabdi. dan Penelit. Kpd. Masy., vol. Vol. 2 No., p. Hal 88-94, 2021.
[7] O. I. P. Edwina and T. Sembiring, “Peran Mindset terhadap Resiliensi Keluarga pada Dewasa Awal,” Psympathic J. Ilm. Psikol., vol. 8, no. 2, pp. 183–194, 2022, doi: 10.15575/psy.v8i2.9572.
[8] W. C. Cannon, “Strengthening Family Resilience,” Am. J. Fam. Ther., vol. 36, no. 3, pp. 262–263, 2008, doi: 10.1080/01926180701290867.
[9] M. Musfiroh, S. Mulyani, E. Budi, A. Nugraheni, and I. Sumiyarsi, “Analisis Faktor-Faktor Ketahanan Keluarga Di Kampung Kb Rw 18 Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta,” PLACENTUM J. Ilm. Kesehat. dan Apl., vol. 7, no. 2, p. 2019, 2019.
[10] D. Ismiati, U. Hasanah, and M. Prabawati, “Pengaruh Manajemen Stres Terhadap Ketahanan Keluarga,” JKKP (Jurnal Kesejaht. Kel. dan Pendidikan), vol. 3, no. 2, pp. 62–67, 2016, doi: 10.21009/jkkp.032.03.
[11] E. P. Wahyuningtiyas, S. S. Fasikhah, and S. Amalia, “Hubungan Manajemen Stres Dengan Perilaku Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi,” J. RAP (Riset Aktual Psikol. Univ. Negeri Padang), vol. 10, no. 1, 2019, doi: 10.24036/rapun.v10i1.105006.
[12] M. Octaviani, T. Herawati, and F. P. S. Tyas, “Stres, Strategi Koping dan Kesejahteraan Subjektif pada Keluarga Orang Tua Tunggal,” J. Ilmu Kel. dan Konsum., vol. 11, no. 3, pp. 169–180, 2018, doi: 10.24156/jikk.2018.11.3.169.
[13] D. U. Deby Zulkarnain Rahardian Syah, dan Ngatoiatu Rohmani, “Peningkatan Ketahanan Keluarga (Family Resilience) dengan Metode ABC di Masa Pandemi Covid 19,” J. Pengabdi. Masy., vol. 5 (2), pp. 281–291, 2022, doi: http://dx.doi.org/10.35914/tomaega.v5i2.1079.
[14] R. Rohim, “Hubungan Antara Spiritualitas Dan Manajemen Stres Pada Individu Paruh Baya,” 2016.
[15] S. Saidiyah and V. Julianto, “Problem Pernikahan Dan Strategi Penyelesaiannya : Studi Kasus Pada Pasangan Suami Istri Dengan Usia,” vol. 15, no. 2, pp. 124–133, 2016.
[16] R. Rahmananda et al., “Kepuasan Pernikahan Pada Istri Generasi Milenial Di Sepuluh Tahun Awal Pernikahan,” vol. 15, no. 2, pp. 102–116, 2022.
[17] S. Rahaju, “Effective Coping Strategy for Dual Worker Couples,” Himpun. Psikol. Indones. (HIMPSI)., pp. 1–21, 2018.
[18] A. T. Handayani and D. Sirait, “Manajemen Stress Di Kalangan Guru Tk Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Tk Jannat Al-Baqi Medan,” in Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian, 2021, pp. 23–28, doi: E-ISSN: 2621-5268.
[19] V. Fergilia Hendrayu, M. Roro Kinanthi, and A. Brebahama, “Resiliensi Keluarga Pada Career Family : Studi Komparasi Antara Single Career Family Dengan Dual Career Family,” Pros. Semin. Nas. Dan Call Pap. “Psikologi Positif Menuju Ment. Wellness, pp. 339–347, 2020.
[20] Roma Megawanty; Margaretha Hanita, “Ketahanan Keluarga Dalam Adaptasi New Normal Pandemi Covid- 19 Di Indonesia,” J. Kaji. Lemb. KetahananNasional Republik Indones., vol. 9, no. 1, pp. 491–504, 2020.
[21] M. R. Simamora and J. W. Hasugian, “Penanaman Nilai-Nilai Kristiani bagi Ketahanan Keluarga di Era Disrupsi,” Regula Fidei, vol. 5, no. 1, pp. 13–24, 2020.
[22] T. Rahmawati, “Peningkatan Pengetahuan Dan Manajemen Stress Di Masa Pandemi Covid- 19 Bagi Masyarakat,” J. Masy. Mandiri, vol. 5, no. 1, pp. 125–134, 2021.
[23] A. Pratiwi and Y. Edmaningsih, “Manajemen Stres Dan Ansietas Untuk Penurunan Tekanan Darah,” SELAPARANG J. Pengabdi. Masy. Berkemajuan, vol. 4, no. 1, p. 679, 2020, doi: 10.31764/jpmb.v4i1.2977.
[24] Rochani, “Pelatihan Manajemen Stres Untuk Mereduksi Tingkat Stres Guru Selama Masa Adaptasi Kebiasaan Baru,” J. Psikol., pp. 11–21, 2020.
Article Metrics
Abstract view: 5 timesDownload  : 0 times
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Refbacks
- There are currently no refbacks.